bencana di Situ Gintung
Liputan6.com, Tangerang: Tim Search and Recscue (SAR) terus mencari korban akibat jebolnya tanggul Situ Gintung di Cireundeu, Tangerang, Banten. Sejauh ini tercatat sebanyak 34 tewas. Tapi diperkirakan masih banyak korban yang hilang terseret arus dan tertimpa reruntuhan bangunan yang ambrol diterjang banjir.ADVERTISEMENT
Kini, sebagian jenazah ditempatkan di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ahmad Dahlan dan sebagian lain di Universitas Muhammadiyah. Berdasarkan pantauan tim SCTV, Jumat (27/3) siang, ketinggian air di Situ (danau) Gintung telah surut. Tetapi seluruh bangunan di sekitarnya luluh lantak tanpa bekas.
Seorang warga, Bongas, mengatakan sekitar pukul 05.00 WI, warga berhamburan karena air meluap hingga ketinggian tiga meter. Air dari Danau Gintung langsung menerjang ratusan rumah yang berada di sekitar danau. Saat itu sebagian besar warga masih tertidur sehingga banyak yang tidak sempat menyelamatkan diri.
Evakuasi yang terlambat membuat banyak jatuh korban. Seorang warga, Ibnu, panik menggotong anaknya menuju ambulans. Namun usahanya sia-sia. Sifa yang baru berusia empat tahun sudah tak bernyawa. Ibnu adalah satu dari sekian banyak warga Cirendeu yang menjadi korban.
Tanggul Situ Gintung yang dibangun sejak zaman Belanda ini diduga jebol lantaran tidak kuat menahan tinggi debit air yang meningkat setelah hujan turun sejak Kamis siang. Posisi tanggul berada tepat di belakang rumah makan Situ Gintung dan di atas permukiman.(IKA/Tim Liputan 6 SCTV)
Posted on 22.38 by ActivityNizirwan and filed under | 0 Comments »
Kini, sebagian jenazah ditempatkan di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ahmad Dahlan dan sebagian lain di Universitas Muhammadiyah. Berdasarkan pantauan tim SCTV, Jumat (27/3) siang, ketinggian air di Situ (danau) Gintung telah surut. Tetapi seluruh bangunan di sekitarnya luluh lantak tanpa bekas.
Seorang warga, Bongas, mengatakan sekitar pukul 05.00 WI, warga berhamburan karena air meluap hingga ketinggian tiga meter. Air dari Danau Gintung langsung menerjang ratusan rumah yang berada di sekitar danau. Saat itu sebagian besar warga masih tertidur sehingga banyak yang tidak sempat menyelamatkan diri.
Evakuasi yang terlambat membuat banyak jatuh korban. Seorang warga, Ibnu, panik menggotong anaknya menuju ambulans. Namun usahanya sia-sia. Sifa yang baru berusia empat tahun sudah tak bernyawa. Ibnu adalah satu dari sekian banyak warga Cirendeu yang menjadi korban.
Tanggul Situ Gintung yang dibangun sejak zaman Belanda ini diduga jebol lantaran tidak kuat menahan tinggi debit air yang meningkat setelah hujan turun sejak Kamis siang. Posisi tanggul berada tepat di belakang rumah makan Situ Gintung dan di atas permukiman.(IKA/Tim Liputan 6 SCTV)
0 komentar:
Posting Komentar